Menteri Kesehatan Sebut Tren Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak Menurun

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut kasus gagal ginjal akut menurun. Penurunan tersebut, menurut Budi, terjadi pasca dikeluarkannya kebijakan penarikan sejumlah obat sirup yang mengandung bahan pelarut, yang diduga menjadi pemicu gagal ginjal akut pada anak. Diketahui, kandungan bahan pelarut itu, seperti dietilen glikol (DG) dan etilen glikol (EG).

Budi mengatakan, pihaknya mendapatkan data yang menunjukkan adanya penurunan tren kasus kematian karena gagal ginjal akut. Data tersebut, kata Budi, didapatkan pihaknya setelah memverifikasi sejumlah rumah sakit yang terdapat pasien gagal ginjal. Bahkan, Budi mengatakan, penambahan kasus pasien gagal ginjal akut terus mengalami penuruanan dalam beberapa waktu terakhir.

"Sejak kita berhentikan sirup sirup tadi itu penambahannya jadi sedikit sekali. Yang tadi sehari itu hanya bisa 10 sampai 15 belas. Sekarang penambahannya 1 atau 0, jadi sudah sangat turun," kata Budi, kepada para awak media, di Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (29/10/2022). Selain itu, Budi juga menyampaikan terkait tren penurunan kasus kematian akibat penyakit gagal ginjal akut. Kata Budi, saat kebijakan belum diberlakukan, tingkat kematian akibat gagal ginjal akut mencapai 60 persen dari 5 pasien yang dirawat di rumah sakit.

"Dan masuk rumah sakit yang dulu 5 hari meninggalnya bisa 60 persen," tuturnya. Budi mengungkapkan, dalam beberapa waktu terakhir tidak tercatat adanya pasien gagal ginjal akut yang meninggal dunia saat menjalani perawatan. "Di RSCM 100 persen (dirawat red) enggak ada yang meninggal," ujarnya.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *