Anies Baswedan Kritik Subsidi Mobil Listrik, Apakah Tepat Sasaran

Bantuan subsidi dan insentif dari pemerintah untuk kendaraan listrik telah menjadi sorotan setelah Anies Baswedan, bakal calon presiden pada Pemilu 2024, mengkritik kebijakan tersebut. Anies berpendapat bahwa pemberian subsidi bukanlah solusi untuk mengatasi masalah lingkungan dan justru dapat meningkatkan tingkat kemacetan.

Pernyataan Anies langsung mendapatkan respons dari pemerintah. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan terlihat ‘gerah’ dengan kritik tersebut. Terlebih lagi, pemerintah saat ini sedang gencar mempercepat pertumbuhan kendaraan listrik berbasis baterai. Menurut Luhut, pemberian insentif untuk mobil listrik telah melalui sejumlah studi.

Luhut menjelaskan bahwa saat ini seluruh dunia sedang mendorong penggunaan kendaraan listrik. Oleh karena itu, Indonesia tidak dapat melawan arus tersebut.

Pemerintah telah meluncurkan program bantuan subsidi dan insentif untuk kendaraan listrik mulai tahun ini. Salah satunya adalah subsidi sebesar Rp7 juta untuk setiap pembelian motor listrik baru dan motor konversi.

Namun, Riyanto Umar, peneliti dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI (LPEM FEB UI), berpendapat bahwa subsidi dan insentif tersebut bertujuan untuk mengembangkan industri kendaraan listrik namun belum akan membuat jumlah mobil ramah lingkungan meningkat.

Riyanto menjelaskan bahwa subsidi tersebut tidak tepat sasaran karena pembeli mobil listrik umumnya berasal dari kalangan yang mampu. Ia juga menyatakan ketidakyakinannya bahwa target pemerintah untuk memiliki 15 juta kendaraan listrik di Indonesia pada tahun 2030 akan tercapai, mengingat harga kendaraan listrik yang masih terlalu tinggi dan ekosistem pendukungnya yang belum terbentuk dengan baik.

Sementara itu, Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), menilai bahwa Indonesia tertinggal dari negara-negara lain dalam hal subsidi dan insentif kendaraan listrik. Ia mendukung pemberian subsidi untuk motor listrik, terutama karena motor roda dua merupakan jenis kendaraan yang digunakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, terutama kelompok berpenghasilan menengah ke bawah.

Fabby menyatakan bahwa mendorong pengguna motor konvensional untuk beralih ke motor listrik adalah langkah yang tepat. Instrumen kebijakan berupa insentif bertujuan untuk menutup kesenjangan harga antara motor konvensional dan motor listrik.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *